MASA TENGGANG
(GRACE PERIOD)

Dalam kondisi ekonomi yang "sulit", pemberi pinjaman (kreditor) dan peminjam (debitor) acap kali melakukan kesepakatan baru untuk meringankan beban pembayaran peminjam. Salah satu bentuk keringanan ini adalah pemberian suatu masa tenggang (grace period), dimana peminjam dibebaskan dari angsuran pokok pinjaman. Tergantung dari kesepakatan yang dicapai antara pemberi pinjaman dan peminjam, dalam masa tenggang mungkin tetap ada pembayaran bunga, atau mungkin tidak ada pembayaran bunga sama sekali.

Contoh :

LOAN REPAYMENT SCHEDULE with GRACE PERIOD
Payment number Balance before payment Amount paid Interest paid Principal repaid Balance after payment
1 16,000,000.00 2,720,000.00 2,720,000.00 0.00 16,000,000.00
2 16,000,000.00 5,832,529.82 2,720,000.00 3,112,529.82 12,887,470.18
3 12,887,470.18 5,832,529.82 2,190,869.93 3,641,659.89 9,245,810.29
4 9,245,810.29 5,832,529.82 1,571,787.75 4,260,742.07 4,985,068.22
5 4,985,068.22 5,832,529.82 847,461.60 4,985,068.22 0.00

Contoh jadual pengembalian pinjaman dengan masa tenggang (grace period) di atas menunjukkan beberapa hal sebagai berikut :

  1. Kolom ke-5 nilainya 0 (nol) pada pembayaran pertama. Sehingga saldo pinjaman sebelum dan sesudah pembayaran tetap (16,000,000.00). Kolom ke-3 pada pembayaran pertama (2,720,000.00) hanya merupakan bunga (17 %) dari pokok pinjaman (16,000,000.00). Nilainya lebih kecil daripada pembayaran-pembayaran berikutnya (5,832,529.82). Hal ini berarti sedikit meringankan peminjam. Angka 5,832,529.82 pada kolom ke-3 ini diperoleh dengan menghitung annuitas selama 4 (empat) tahun dengan bunga 17 % dari pokok pinjaman 16 juta ($). Keringanan yang diperoleh pada pembayaran tahun pertama dikompensasikan pada tahun-tahun berikutnya.

  2. Angka-angka lainnya dihitung dengan cara yang sama seperti pada Jadual Pengembalian Pinjaman yang biasa. 
  3. Nilai saldo pinjaman harus 0 (nol) di akhir jadual.



Last Updated on 4/13/00
By tyasno nurhadi
e-mail:
tyasno@bolehmail.com